CHAT.ixi

The Iota Controlled agenT (Ict) is a project being developed by the IOTA Foundation Omega Team. To most in the community, Ict appears rather abstract, futuristic and difficult to fully grasp. This is…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Tournament Online yang Mulai Terasa Membosankan

Bulan Agustus bisa dikatakan sebagai bulan yang special buat para pecinta Dota2, karena biasanya di bulan ini, Valve bakal mengadakan sebuah hajatan Dota2 besar-besaran yaitu The International. Bisa dibilang ini adalah semacam “Piala Dunia” buat pemain Dota2 professional.

The International, Dota2, Dota 2, Dota, TI Dota
Sudah akhir Agustus dan belum jelas kabar The International tahun ini

Seperti halnya piala dunia beneran, sebelum kamu bisa dapet invitationnya buat menghadiri event ini, kamu harus mengumpulkan DPC (Dota2 Pro Circuit) point dengan mengikuti tournament major dan minor yang ditunjuk dan terdaftar dalam kalender DPC. 12 team dengan nilai DPC tertinggi bakal dapet undangan secara otomatis, sedangkan 6 slot lainnya dibuka untuk regional open qualifier, melengkapi pesertanya menjadi 18 team.

Tetapi karena tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemic, maka The International 2020 yang seharusnya digelar bulan Agustus ini di Stockholm, Swedia, juga belum menemukan titik terang. Padahal event ini akan menjadi The International pertama yang kembali ke daratan Eropa setelah +- 19 tahun (The International perdana digelar di Cologne, Jerman pada tahun 2011).

Sejalan dengan hal tersebut, DPC season 2019–20 yang menentukan tim mana saja yang mendapatkan undangan untuk The International juga sudah dihentikan sejak bulan maret. Praktis semua event dan tournament yang kita saksikan selama ini juga terbatas hanya tournament online di masing-masing regional.

Tournament online antar regional tidak mungkin diadakan karena tidak memungkinkan, semakin jauh jarak computer yang digunakan untuk bermain dengan server, maka akan terjadi delay dalam pengiriman data. Hal seperti ini sangat mengganggu untuk sebuah kompetisi esports yang memerlukan output dan input secara real time dalam hitungan detik, oleh karena itu kita tidak pernah melihat pertarungan tim antar regional di beberapa tournament yang diadakan dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir.

Larangan bepergian untuk mengadakan event LAN dan sulitnya untuk bermain antar regional secara online menurut saya sangat mengganggu cara permainan dan kreativitas bermain tim-tim Dota2 professional. Pasalnya hal ini membatasi variasi strategi yang tersedia serta solusi yang hadir untuk mematahkan strategi tersebut.

Kita bisa ambil contoh, pada perhelatan International yang pertama, tim dari negara China terkenal dengan strategi “afk farming”, yaitu cara bermain pasif yang melindungi carry hingga item yang dibutuhkan carry tersebut lengkap, baru mereka mau untuk memulai team fight, sebelum hal tersebut terjadi maka mereka akan menghindari team fight sebisa mungkin.

Tetapi hal tersebut bisa dipatahkan oleh Na’vi, tim dari region CIS (Russia dan Eropa Timur) dengan gaya bermain “Davai Dota”. Cara bermain yang lebih offensive dan aggressive sehingga memaksa lawan untuk melakukan team fight walaupun carry mereka belum “online” sepenuhnya.

Perbedaan cara bermain dan pendekatan dalam draft menjadi sebuah hal lain yang menarik untuk dilihat dalam sebuah pertandingan Dota2 yang mempertemukan region berbeda. Walaupun hal ini sebenarnya juga terjadi di dalam satu region yang sama, tetapi skala perbedaannya sangat kecil.

Selain menjadi ajang pertarungan antar region, The International atau event LAN lain sebenarnya juga menghadirkan hiburan tersendiri. Banyak moment gila yang sebenarnya terjadi di event online, tetapi kalau saya boleh jujur, hal tersebut terasa kurang tanpa kehadiran penonton yang hadir secara langsung. Yup dalam sebuah event LAN, biasanya penonton bisa langsung hadir di arena penyelanggaraan event untuk menonton secara langsung. Teriakan penyemangat, kaget, atau kesal adalah bumbu-bumbu dan ambience yang gak bisa dirasain kala event/tournament Dota2 diselenggarakan secara online.

Dota 2, Dota 2 Crowd, Esports, Esports Crowd
Ah, betapa saya rindu lihat penonton langsung, bukan hanya chat room yang berisik.

Walaupun kamu tidak bisa hadir dan menonton sebuah event LAN secara online, tetapi ambience yang didapatkan terasa sangat berbeda dengan menonton event yang hanya dilangsungkan secara online. Dengan adanya kehadiran penonton, pengalaman online yang kita dapatkan di rumah jadi terasa genuine dan energy yang tersalurkan juga berlebih sehingga menontonnya juga menjadi lebih seru.

Tidak hanya itu, kamu juga dapat langsung melihat reaksi pemain, bukan hanya dari face-cam yang terkadang dimatikan. Drama-drama yang terjadi dan dikomunikasikan melalui gesture/lisan oleh seorang pemain pro saat menang atau kalah dalam sebuah pertandingan juga menjadi daya tarik tersendiri menurut saya.

Belum lagi dalam sebuah event LAN ketika mengisi downtime antar pertandingan, biasanya penyelenggara membuat sebuah acara interaksi antara host event, pemain, atau panelis dan komentator yang hadir. Tak jarang acara “ice breaking” ini menyajikan moment-moment ikoniknya sendiri.

Akhir kata walaupun saya tetep bisa menikmati tournament atau event Dota2 secara online, tetapi memang tidak bisa diabaikan banyak faktor LAN yang membuat sebuah tournament menjadi lebih menarik dan menyenangkan untuk ditonton. Sebagai fans Dota2 khususnya saya sebenarnya tidak terlalu berharap jika memang The International 2020 harus ditiadakan, tetapi tidak ada salahnya berharap dan menunggu kabar baik dari Valve sebagai penyelenggara.

Add a comment

Related posts:

Introduction to Arduino

As we heard about embedded systems which are combination of the hardware, software and real time operating system. “Arduino” is a embedded system which is used in many projects and company for…

Hack your life

Melissa Mepham is an Enspiral Dev Academy graduate from Te Atiawa who received a Te Uru Rangi scholarship to attend the web development programme. She is currently working as a Full Stack Web…

Is It About the Alcohol or Is It About the Pain?

As a former nurse and recovering alcoholic, I contemplate what my addiction meant to me and what it means to others too. These thoughts become even more profound when I think of my father, who I lost…